top of page
  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube
  • Pinterest

Hari Raya Idul Fitri Yang Mengesankan

Kisah Idul Fitri memang menyimpan sejuta keseruan dan kesan yang ampik. Bahkan tidak menutup kemungkinan pula ada sepercik kisah lucu yang terjadi secara tidak disengaja.


Assalamu’alaikum. Perkenalkan nama saya “Guru Penyemangat” dari kelas …SD. Pada kesempatan ini saya akan menceritakan pengalaman saya bersama keluarga dalam melaksanakan Shalat Hari Raya Idul Fitri.


Pada tahun 2022 atau 1443 Hijriah ini saya bersama keluarga melaksanakan Shalat Idul Fitri di masjid Al-Ikhlas yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumah kami. Kira-kira 200 meter saja.

Setelah menyimak hasil sidang isbat yang ditetapkan oleh pemerintah, pada malam harinya saya diajak oleh Ayah untuk melaksanakan Shalat Isya’ berjamaah di masjid dan kemudian mengikuti kegiatan takbiran.

Setelah sekitar setengah jam bertakbir di masjid, saya pun pulang dan istrihat. Namun sebelum itu, sekitar pukul 20.30 WIB kami sempat keluar rumah untuk menyaksikan pawai takbiran di tepi jalan raya.



Pawai takbiran pada tahun ini sungguh seru. Karena pandemi sudah pergi, banyak umat muslim yang menghias mobilnya dengan pernak-pernik takbiran, membawa bedug, hingga para pengendara motor pun ikut memenuhi jalan. Sungguh hari kemenangan yang membahagiakan.

Keesokan harinya, sekitar pukul 04.30 WIB saya dibangunkan oleh ayah. Dalam keadaan mengantuk, saya langsung cuci muka, berwudhu, dan segera berangkat menuju ke masjid untuk melaksanakan Shalat Subuh.

Suasananya pada pagi hari tanggal 1 Syawwal sangat dingin, tapi warga desa cukup ramai yang datang ke masjid sehingga kami semua jadi bersemangat.

Setelah Shalat, saya bersama ayah pun langsung pulang. Kami bergiliran untuk mandi, gosok gigi, sarapan, lalu pada pukul 06.45 WIB kami bersama-sama berangkat ke masjid Al-Ikhlas.

Saya, ayah, ibu, kakak dan adik berangkat ke masjid dengan berjalan kaki sembari melantunkan kalimat takbir, tahmid, tasbih, dan tahlil.

Sesampainya di masjid, saya, ayah, dan kakak duduk di saf ketiga, sedangkan ibu dan adik saya duduk di lantai dua masjid.

Kegiatan Shalat Idul Fitri pada tahun ini tampaknya lebih ramai daripada tahun kemarin sehingga saf masjid penuh.

Shalat Idul Fitri dimulai pukul 07.30 WIB. Setelah bilal mengumandangkan shalawat dan ajakan untuk Shalat Berjamaah, kegiatan pun dilanjutkan dengan penyampaikan Khutbah Idul Fitri.

Pada waktu itu, khotib berpesan kepada para jamaah untuk senantiasa belajar memaafkan orang lain, menjauhi rasa iri, dengki, permusuhan, serta prasangka buruk.

Karena sejatinya, dengan memaafkan orang lain dan mendoakan hal yang baik-baik kepada mereka, kebaikan tersebut nantinya akan kembali kepada diri kita sendiri.

Sekitar pukul 08.30 WIB alhamdulillah kegiatan Shalat Idul Fitri berjamaah selesai dilaksanakan. Seiring dengan berakhirnya Shalat Idul Fitri, dilanjutkan kegiatan halal bihalal, saling bermaafan antar sesama jamaah.



Sembari berjalan pulang menuju rumah, saya bersama keluarga pun menyempatkan diri untuk bertamu ke rumah tentang sebentar untuk bersilaturahmi. Tidak tertinggal, ucapan taqoballahu minna wa minkum, taqobbal ya karim terus tergaung pada setiap pertemuan.

Sesampainya di rumah, saya pun meminta maaf kepada Ayah, Ibu, Kakak dan Adik atas segala kesalahan dan kekhilafan. Kami salaing bergantian untuk memohon maaf. Setelah itu, saya bersama keluarga segera bersiap untuk mengunjungi rumah nenek.

Demikianlah cerita saya bersama keluarga dalam melaksanakan Shalat Idul Fitri berjamaah di masjid. Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.




 
 
 

Comments


bottom of page